Ketua Komisi VIII DPR, Ashabul Kahfi, sangat mengapresiasi kerjasama solid yang telah dibangun dengan mitra kerja, termasuk Kementerian Agama. Melalui sinergi dan usaha keras bersama ini, banyak prestasi telah diraih dalam bidang keagamaan dan lainnya.
Ashabul Kahfi membagikan kesuksesan yang telah dicapai bersama dengan berbagai program keagamaan di Focus Group Discussion Pembahasan Rencana Program dan Anggaran 2025 di Thamrin, Jakarta.
Sejumlah tokoh pemerintahan hadir dalam acara ini, termasuk para pimpinan dan anggota Komisi DPR beserta Menteri Sosial Saifullah Yusuf, Menteri PPPA Bintang Puspayoga, Kepala BPKH Fadlul Imansyah, dan Kepala BNPB Suharyanto. Dari pihak Kementerian Agama, turut hadir Sekjen M Ali Ramdhani, Inspektur Jenderal Faisal Ali Hasyim, Dirjen Bimas Islam Kamaruddin Amin, Dirjen Pendidikan Islam Abu Rokhmad, Dirjen Bimas Kristen Jeane Marie Tulung, Dirjen Bimas Hindu I Nengah Duija, Dirjen Bimas Buddha Supriyadi, serta Kepala Badan Litbang dan Diklat Amien Suyitno.
Selain dalam bidang keagamaan, kami juga telah mencapai banyak hal di sektor sosial, seperti perlindungan anak-anak, penanganan bencana, dan pemberdayaan perempuan serta keluarga. Kami bersyukur bahwa semua ini tidak terjadi tanpa dukungan dan kerja sama dari mitra kami di berbagai instansi dan lembaga yang bekerja bersama dengan kami.
“Saya sangat menghargai kerja sama yang luar biasa ini,” kata dia dengan tulus.
Menjabat sebagai pemimpin Komisi VIII, Ashabul Kahfi telah mengalami berbagai dinamika, tantangan, dan perdebatan yang konstruktif demi kepentingan bangsa dan masyarakat. Salah satu masalah yang paling kompleks dan sering diperdebatkan di komisi tersebut adalah BPIH. Tugas utama Komisi VIII adalah untuk menegosiasikan harga BPIH sekecil mungkin. Hal ini bahkan membuat Dirjen nya stress.